Tampaknya pasar modal Indonesia sedang mengalami momentum yang cukup kuat, terutama dengan kinerja yang menggairahkan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menunjukkan peningkatan. Faktor yang mendorong kenaikan ini tidak hanya didorong oleh investor domestik, tetapi juga oleh minat yang semakin tinggi dari investor asing.
Pada perdagangan Selasa yang lalu, IHSG berhasil mencatat lonjakan sebesar 0,9% menuju posisi 7.099,31. Volume transaksi yang cukup signifikan, mencapai Rp 12,48 triliun, menunjukkan bahwa minat pasar terhadap saham-saham di bursa Indonesia cukup tinggi. Dengan melibatkan 17,44 miliar lembar saham yang diperdagangkan dalam 1,1 juta kali transaksi, terlihat adanya aktivitas perdagangan yang cukup dinamis.
Dalam hal pergerakan harga, terlihat bahwa sebanyak 291 saham mengalami kenaikan nilai, sementara 273 saham mengalami penurunan, dan 214 saham lainnya stagnan. Meskipun tidak semua saham meraih kenaikan, namun jumlah saham yang mengalami peningkatan cukup signifikan, menunjukkan bahwa sentimen pasar secara keseluruhan cenderung positif.
Salah satu faktor yang menjadi sorotan adalah peran investor asing dalam pasar modal Indonesia. Meskipun sebelumnya terjadi aksi jual bersih, namun pada perdagangan terakhir, terlihat bahwa investor asing mulai mengurangi aksi jual bersihnya. Bahkan, terjadi pembelian bersih sebesar Rp7,15 miliar di pasar reguler. Hal ini menandakan bahwa minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia sedang pulih, dan mereka mulai melihat potensi yang ada di saham-saham di IHSG.
Saham-saham bluechip, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), menjadi incaran utama bagi investor asing. Selain itu, saham-saham seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga menarik perhatian.
Dengan semakin berkurangnya aksi jual bersih investor asing dan meningkatnya minat mereka terhadap saham-saham bluechip, potensi pertumbuhan IHSG terus menunjukkan keberlanjutan. Ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar modal Indonesia secara keseluruhan, karena dapat meningkatkan kepercayaan investor serta memberikan dorongan positif bagi perekonomian nasional. Semoga tren positif ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pasar modal Indonesia.