BP Batam Targetkan Investasi Mencapai Rp 43,36 Triliun pada 2024

Badan Pengusahaan Batam atau BP Batam memperkirakan realisasi investasi di Batam hingga akhir 2024 bisa mencapai Rp 43,36 triliun. Mayoritas investasi masih berasal dari penanaman modal asing (PMA). Menurut Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan, investasi yang terealisasi di Batam dari Januari hingga September 2024 sudah mencapai Rp 32,26 triliun. Dari jumlah tersebut, PMA mencapai Rp 26,27 triliun dan PMDN mencapai Rp5,99 triliun. “Kami memproyeksikan bahwa pada tahun 2024, investasi dapat mencapai Rp 43,36 triliun. Jelaslah bahwa Batam adalah destinasi utama untuk investasi PMA,” ujar Fesly dalam acara media gathering: Batam Kota Baru Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta Selatan pada Rabu (18/12/2024).

Fesly juga menyebutkan bahwa target investasi khusus Batam adalah Rp 115 triliun per tahun. Menurutnya, pencapaian target ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, seperti yang diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. “Dengan realisasi investasi sebesar Rp 115 triliun, pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dapat tercapai,” tambahnya.

Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, BP Batam telah menyiapkan kawasan-kawasan strategis untuk menarik lebih banyak investasi. Ada 17 kawasan strategis, termasuk Rempang Eco City, Kawasan Maritim Pulau Galang, dan Kawasan Pariwisata Pesisir Nongsa. Selain itu, BP Batam juga akan mendorong pengembangan sektor-sektor tertentu untuk mendukung iklim investasi dan industri unggulan yang ada, seperti pengembangan terminal kargo di Bandara Hang Nadim, pengembangan Pelabuhan Batuampar, serta pembangunan infrastruktur jalan koridor utama untuk menjadikan Batam sebagai Hub Logistik Internasional.

BP Batam bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga telah menggelar sosialisasi insentif Super Tax Deduction di Batam pada Jumat (29/11/2024). Insentif ini berupa pengurangan penghasilan bruto atas kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia. Koordinator Layanan Super Tax Deduction, Hariyanto, menjelaskan bahwa pemerintah ingin mendorong pelaku industri untuk terlibat dalam kegiatan litbang guna meningkatkan daya saing produk inovasi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Insentif ini memberikan manfaat besar bagi industri, terutama dalam pengurangan beban pajak secara langsung. Dengan adanya pengurangan ini, industri akan lebih mudah dalam menjalankan operasionalnya dan lebih aktif dalam melakukan kegiatan litbang,” ujarnya.

Dengan upaya yang dilakukan oleh BP Batam dan pemerintah, diharapkan bahwa Batam dapat terus menjadi destinasi investasi yang menarik dan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ini demi kemajuan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *