Mazda Akan Bangun Infrastruktur Kendaraan Listrik di Indonesia

Mazda Indonesia sedang berusaha untuk memperluas pasar kendaraan listrik di Indonesia. Mereka baru saja meluncurkan mobil listrik pertama mereka, MX-30, pada bulan November yang lalu. Tidak hanya fokus pada penjualan mobil listrik, Mazda juga sedang membangun infrastruktur untuk mendukung kendaraan listrik di Tanah Air.

Mazda telah mulai menyediakan stasiun pengisian daya untuk mobil listrik di wilayah Jabodetabek. Menurut Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), mereka akan fokus terlebih dahulu di wilayah Jabodetabek sebelum merambah ke Jawa dan Bali. Mereka berencana untuk memiliki stasiun pengisian daya di dealer-dealer Mazda pada kuartal pertama tahun 2025.

Selain itu, Mazda juga sudah memikirkan tentang penanganan limbah baterai mobil listrik. Meskipun kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang yang merusak lingkungan, namun limbah baterai menjadi masalah yang perlu diatasi. Mazda berencana untuk bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengelola limbah baterai dari mobil listrik mereka, mulai dari pengumpulan di dealer hingga proses daur ulang.

Saat ini, Mazda hanya memiliki satu model mobil listrik, yaitu MX-30. Namun, mereka berencana untuk membawa lebih banyak kendaraan listrik ke Indonesia di masa depan. MX-30 memiliki baterai berkapasitas 35,5 kWh dengan tenaga maksimal 143 Hp dan torsi 270,9 Nm. Mobil ini dapat menempuh jarak hingga 200 km (WLTP) dengan sekali pengisian.

Fitur keselamatan seperti Smart Brake Support (SBS) dan Blind Spot Monitoring (BSM) juga telah disematkan dalam Mazda MX-30. Harga mobil listrik pertama dari Mazda ini dibanderol seharga Rp 860 juta.

Dengan langkah-langkah yang mereka ambil, Mazda Indonesia berharap dapat menjadi salah satu pemimpin dalam industri kendaraan elektrik di Indonesia. Mereka tidak hanya fokus pada penjualan mobil listrik, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek lain seperti infrastruktur pengisian daya dan pengelolaan limbah baterai. Semoga langkah mereka dapat mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *