RI Tekan Percepatan Penyelesaian Perjanjian Ekonomi Digital Asean

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong penyelesaian perundingan ekonomi digital Asean dalam pertemuan ke-24 Dewan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Perundingan ekonomi digital Asean, atau yang biasa disebut Asean Digital Economy Framework Agreement (DEFA), merupakan salah satu pencapaian penting dalam Keketuaan Indonesia 2023. Perundingan ini dimulai pada Desember 2023 di Jakarta dan saat ini baru mencapai 14% dari target 50% yang harus dicapai pada akhir 2024.

Airlangga menyoroti perkembangan perundingan DEFA yang masih jauh dari target yang telah ditetapkan. “Saya mendorong tim perunding, dengan dukungan Sekretariat ASEAN, untuk bekerja lebih keras agar dapat mencapai target 50% penyelesaian perundingan di tahun 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (7/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga memberikan dua arahan penting untuk mempercepat perundingan DEFA. Pertama, implementasi dari kode etik yang sudah disepakati pada tahun 2023 diharapkan dapat mempermudah proses negosiasi. Kedua, diperlukan pendekatan baru yang inovatif dalam proses negosiasi untuk mengatasi tantangan dan mencari strategi baru yang lebih efektif dan efisien.

“Saya mendukung ide untuk melakukan pendekatan dua tahap dalam proses negosiasi berdasarkan pada kategori yang ada dan kesiapan masing-masing negara anggota Asean,” tambahnya. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mempercepat penyelesaian perundingan DEFA yang direncanakan diluncurkan pada tahun 2025.

Airlangga juga menekankan pentingnya memberikan fleksibilitas dan insentif bagi setiap negara anggota ASEAN untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses penyelesaian. “Diperlukan program peningkatan kapasitas bagi seluruh negara Asean agar dapat mengejar ketertinggalan dan terus bekerja sama sebagai satu kesatuan,” paparnya.

DEFA merupakan masterplan yang dibuat di bawah kepemimpinan Indonesia, yang mencakup perjanjian mengenai digitalisasi, termasuk digital talent, digital ID, cyber security, retraining, reskilling, infrastructure, dan interoperability di Asean. Dengan implementasi DEFA, Airlangga optimis bahwa ekonomi digital di Asean dapat meningkat dua kali lipat pada tahun 2030.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Airlangga menegaskan pentingnya kerja sama antar negara anggota ASEAN. “Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk mencapai kemajuan dalam ekonomi digital di kawasan ini,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Airlangga dan tim perunding, diharapkan perundingan ekonomi digital Asean dapat segera diselesaikan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *