Sebanyak enam proyek bendungan yang tersebar di lima provinsi akan diresmikan pada awal tahun 2025. Proyek-proyek ini merupakan bagian dari dukungan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mencapai swasembada pangan dan air. Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa bendungan merupakan infrastruktur penting dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.
Menurut Dody, infrastruktur sumber daya air sangat vital dalam mencapai tujuan swasembada pangan. Oleh karena itu, pembangunan bendungan, bendung, irigasi primer, sekunder, dan tersier hingga ke sawah-sawah menjadi prioritas untuk mendukung program tersebut.
Enam bendungan yang siap diresmikan pada awal tahun 2025 meliputi Bendungan Rukoh dan Keureuto di Aceh, Bendungan Jlantah di Jawa Tengah, Bendungan Sidan di Bali, Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur, dan Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bendungan Rukoh
Bendungan Rukoh terletak di Kabupaten Pidie, Aceh, memiliki kapasitas tampung 128 juta m³. Bendungan ini akan mengairi area irigasi seluas 11.950 ha dengan pola tanam padi-palawija dan intensitas tanam 300%. Selain itu, bendungan ini juga dapat mengurangi potensi banjir hingga 89,62% serta memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 140 MW.
Bendungan Keureuto
Bendungan Keureuto yang terletak di Kabupaten Aceh Utara, memiliki kapasitas tampung 216 juta m³. Bendungan ini dirancang untuk mengairi 9.455 Ha lahan irigasi, menyuplai air baku 0,5 m³/detik untuk 5 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, dan menghasilkan listrik 6,34 MW.
Bendungan Jlantah
Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m³. Bendungan ini memiliki manfaat untuk irigasi seluas 1.494 ha, reduksi banjir 87 ha, air baku 0,1 m³/detik, dan potensi listrik 0,6 MW.
Bendungan Sidan
Bendungan Sidan di Bali memiliki kapasitas tampung 5,76 juta m³. Bendungan ini menyediakan air baku sebesar 1,75 m³/detik dan memiliki potensi listrik tenaga mikrohidro sebesar 0,65 MW.
Bendungan Marangkayu
Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memiliki kapasitas tampung 12,3 juta m³. Bendungan ini memiliki manfaat untuk irigasi 1.500 ha, air baku 0,45 m³/detik, dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 135 kWh.
Bendungan Meninting
Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat NTB, memiliki kapasitas tampung 12 juta m³. Bendungan ini memiliki manfaat irigasi 1.559 ha, air baku 0,15 m³/detik, dan potensi listrik 0,8 MW.
Dengan adanya keenam bendungan ini, diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian dan juga mengurangi potensi banjir di wilayah-wilayah tersebut. Semoga dengan dukungan infrastruktur sumber daya air yang memadai, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan air yang menjadi tujuan utama pemerintah.