Pelabuhan Batang Dapat Beroperasi Penuh Pada Akhir Triwulan I 2025

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memiliki target yang ambisius untuk Pelabuhan Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Mereka berharap pelabuhan ini bisa beroperasi penuh pada akhir Triwulan I tahun 2025. Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki, optimis bahwa Pelabuhan Batang akan segera mendapatkan izin operasi dari Pemerintah.

Menurut Ardhy, pengoperasian Pelabuhan Batang akan disesuaikan dengan kebutuhan pengiriman bahan baku para tenant di KITB. Saat ini, sudah ada 28 perusahaan yang berencana membangun pabrik di lahan seluas 339 hektar dengan total investasi mencapai Rp 18,7 triliun. Enam pabrik bahkan sudah mulai beroperasi.

Pelabuhan Batang direncanakan akan terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pelabuhan ini akan menangani kargo non-petikemas, termasuk bahan baku industri di KIT Batang serta kargo lain yang mendukung aktivitas hinterland. Pembangunan Pelabuhan Batang saat ini sudah memasuki tahap konstruksi fisik, termasuk pembangunan trestle dan dermaga.

Dermaga awalnya memiliki panjang 150 meter dengan kedalaman -5 meter LWS. Pelabuhan ini diproyeksikan mampu melayani kapal jenis tongkang dan tug boat/general cargo dengan bobot 6000 hingga 7000 DWT, serta panjang kapal maksimal 135 meter. Volume cargo setiap kunjungan diperkirakan berada pada kisaran 6500-7000 ton.

Dengan perkembangan yang pesat ini, Pelabuhan Batang diharapkan dapat menjadi salah satu pelabuhan yang strategis dan mendukung pertumbuhan industri di wilayah tersebut. Pelindo berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur pelabuhan demi meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses pengiriman barang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *