Kerja sama investasi antara Indonesia dan Hungaria dalam sektor infrastruktur, khususnya pengadaan sistem pembayaran tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF), belum menjadi prioritas untuk diimplementasikan pada awal masa jabatan Presiden Prabowo Subianto. Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, pemerintah saat ini masih akan fokus pada rencana swasembada pangan untuk mendukung visi misi Prabowo – Gibran yang dikenal sebagai Asta Cita.
“Belum dibahas soal MLFF, karena kami masih fokus pada urusan pangan. MLFF akan menjadi prioritas selanjutnya. Semua keputusan kami disesuaikan dengan Asta Cita Pak Prabowo,” jelas Dody ketika diwawancara di Kantor Kementerian PU, Jumat (8/11/2024). Oleh karena itu, Dody menyatakan bahwa pemerintah akan terlebih dahulu membangun infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan, air, dan energi pada periode awal kepemimpinan Presiden Prabowo.
Meskipun demikian, Dody memastikan bahwa proyek MLFF akan tetap diimplementasikan. Indonesia telah sepakat untuk mengadopsi sistem MLFF sebagai bagian dari program investasi dari Hungaria senilai lebih dari Rp4 triliun. “Kami akan menyelesaikan terlebih dahulu masalah ketahanan pangan, energi, dan air. Namun, proyek seperti giant sea wall juga harus kami prioritaskan karena mendapat arahan yang jelas. Tetapi, mengenai MLFF, kami sudah menandatangani kesepakatan, jadi tenang saja,” tegasnya.
Indonesia dan Hungaria telah sepakat untuk mengimplementasikan sistem MLFF pada bulan Maret 2021 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Proses pengembangan MLFF telah berlangsung selama 3 tahun dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada Kuartal III/2024. Namun, implementasi tersebut belum bisa direalisasikan karena pemerintah Indonesia meminta beberapa penyesuaian pada Badan Usaha Pelaksana (BUP) yaitu PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).
Direktur Utama RITS, Atilla Keszeg, menyatakan bahwa mereka menargetkan implementasi MLFF dapat dilakukan pada kuartal I/2025. Dia memastikan bahwa pengembangan sistem MLFF sudah jauh lebih siap dibandingkan saat pertama kali diuji coba di jalan tol pada Desember 2023. “Kami sedang merencanakan implementasi MLFF pada kuartal pertama tahun 2025. Kami siap berkolaborasi dengan siapa pun untuk melayani masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Hingga saat ini, pengembangan dan penyesuaian sistem MLFF telah menghabiskan biaya lebih dari Rp2 triliun. Semoga dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, implementasi MLFF dapat segera terealisasikan demi kemajuan infrastruktur Indonesia.