Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024 melambat dibandingkan dua periode sebelumnya. Namun, kondisi ini ternyata dapat menjadi lingkaran setan yang terus melemahkan perekonomian Indonesia jika tidak ditangani dengan baik. Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menjelaskan bahwa rendahnya pertumbuhan ekonomi negara dapat langsung memengaruhi laju investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan baru. Ini berarti bahwa jika pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5%, hanya akan mampu meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja sebesar 5%.
Menurut Piter, penciptaan lapangan kerja baru dipengaruhi oleh investasi dan pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga secara nasional dengan menciptakan lapangan kerja. Konsumsi rumah tangga merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga lemahnya konsumsi masyarakat akibat sedikitnya pembukaan lapangan kerja baru akan berdampak langsung terhadap pelemahan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kondisi seperti ini dapat menjadi lingkaran setan, di mana lemahnya pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan pembukaan lapangan kerja baru, yang kemudian akan melemahkan konsumsi, dan akhirnya akan menurunkan kinerja ekonomi nasional. Untuk mengatasi hal ini, Piter berharap pemerintah dapat memutus rantai pelemahan ekonomi dengan meningkatkan investasi dalam negeri untuk menumbuhkan lapangan kerja.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, juga menyatakan bahwa salah satu penyebab utama melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah menurunnya konsumsi masyarakat. Ia menyoroti masalah ketersediaan lapangan kerja yang belum mampu memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakat, serta adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menekan ketersediaan lapangan kerja dan daya beli masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, Tauhid juga menyarankan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi dalam negeri guna menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan konsumsi masyarakat. Dengan adanya investasi yang baik, pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan dan siklus lingkaran setan yang melemahkan perekonomian Indonesia dapat terputus.
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan semua pemangku kepentingan terkait untuk bekerja sama dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Hanya dengan langkah-langkah yang tepat dan sinergi antara sektor swasta dan publik, Indonesia dapat keluar dari lingkaran setan pelemahan ekonomi dan menuju pada masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.