Kasus Pembunuhan Wanita di Kos Peterongan Timur Semarang, Diduga Pelaku Sudah Kenal dengan Korban

Polisi tidak menemukan tanda-tanda perampokan dalam kasus pembunuhan yang menimpa wanita asal Grobogan berinisial RA (28) di kamar kosnya di wilayah Peterongan Timur, Kota Semarang. Semua barang korban masih utuh di lokasi kejadian dan tidak ada yang hilang. “Korban tidak kehilangan barang apapun. Ini bukan kasus perampokan atau pencurian,” ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di lobi kantornya, Senin (21/10/2024).

Irwan menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengidentifikasi pelaku. Dugaan sementara, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hal ini didukung oleh rekaman CCTV yang menunjukkan pelaku memanjat pagar ke lantai dua dan langsung menuju kamar kos korban. “Kemungkinan besar, pelaku adalah orang yang dikenal oleh korban. Kami sudah memiliki identitasnya dan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ungkap Irwan.

RA (28) dikunjungi oleh pelaku pada Jumat (18/10) sekitar pukul 00.00 WIB. Tetangga korban mendengar keributan dan mendekati kamar korban. Mereka melihat pelaku pergi sambil membawa pisau di tangannya. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar dengan 15 luka tusukan yang mengenai organ dalam dan menyebabkan kematian.

Polisi menegaskan bahwa mereka sedang memburu pelaku dan meminta pelaku untuk menyerahkan diri. Semua upaya sedang dilakukan untuk menangkap pelaku dan membawa keadilan bagi korban. Semua pihak diminta untuk memberikan informasi apapun yang dapat membantu dalam penangkapan pelaku.

Kasus ini mengejutkan banyak orang di sekitar kawasan Peterongan Timur. Semua orang diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kebenaran dan membawa pelaku ke pengadilan. Semoga kasus ini segera terungkap dan pelaku dapat ditangkap untuk pertanggungjawaban atas perbuatannya.

Saat ini, keluarga dan teman-teman korban sedang berduka atas kepergian RA. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga korban dapat mendapatkan keadilan dan pelaku dapat segera ditangkap. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *